Langsung ke konten utama

Dukung Percepatan P2DD, Bank Jatim Sukses Menjadi BPD Terbaik Tahun 2025

JAKARTA|Onlinebidik.Com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) tak henti-hentinya mengukir prestasi. Setelah beberapa lalu Bank Jatim sukses meraih platinum rank dalam ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2025, kini Bank Jatim kembali mendapat penghargaan sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) Terbaik Tahun 2025 secara nasional dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.  Penghargaan diterima langsung oleh Direktur Utama Bank Jatim Winardi Legowo dalam acara Rapat Koordinasi Pusat – Daerah (Rakorpusda) Percepatan dan Perluasan Digital Daerah (P2DD), di Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta, pada Senin (1/12/2025). Penghargaan ini diberikan karena Bank Jatim dinilai sangat mendukung kebijakan P2DD.  Turut hadir juga Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara Kemenko Bidang Perekonomian Ferry Irawan. Winardi menjelaskan, tak dipungkiri, saat ini perkembangan teknologi suda...

Perkuat Sinergi Keuangan Syariah, Bank Jatim Dukung Penyelenggaraan IIFS 2025


SURABAYA|Onlinebidik.Com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Timur sukses menggelar workshop dalam ajang Indonesia Islamic Finance Summit (IIFS) 2025. 

Dengan tema yang diangkat dalam workshop kali ini, bertajuk Sinergi Perbankan Syariah dalam Rangka Perluasan Akses Layanan Perbankan Syariah. 

Kegiatan yang berlangsung di Kantor Pusat Bank Jatim tersebut, dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae, Direktur Utama Bank Jatim Winardi Legowo, seluruh direksi, dewan komisaris, dan dewan pengawas syariah Bank Jatim serta pejabat eksekutif lainnya.

Dian menjelaskan, di era seperti saat ini, penting sekali untuk melakukan inovasi dan perluasan akses keuangan syariah bagi seluruh lapisan masyarakat. Menurutnya, kesadaran publik terhadap nilai-nilai ekonomi berbasis syariah terus meningkat, namun masih dibutuhkan langkah-langkah nyata untuk memperluas pemahaman dan penggunaan produk keuangan syariah secara lebih merata. ”Permintaan terhadap layanan keuangan syariah terus tumbuh. Maka penting bagi kita untuk meresponsnya melalui inovasi, efisiensi produk, serta integrasi ekosistem. Inovasi keuangan syariah harus mampu menggabungkan nilai ekonomi dan sosial agar memberikan keberkahan bagi masyarakat,” ujarnya. 
 
Dian memaparkan, industri keuangan syariah nasional mencatat pertumbuhan yang menggembirakan. Hingga Agustus 2025, total agregasi aset industri keuangan syariah nasional telah mencapai Rp 3.030 triliun, atau tumbuh 11,4 persen dari total aset industri keuangan nasional. ”Pertumbuhan aset keuangan syariah menunjukkan peningkatan yang signifikan. Aset perbankan syariah nasional saat ini mencapai Rp 975,94 triliun dengan pangsa pasar 7,44 persen, sementara pasar modal syariah mencapai Rp 1.832,3 triliun dengan pangsa pasar 19,92 persen. Ini adalah pencapaian penting yang menunjukkan daya tahan dan prospek besar keuangan syariah di Indonesia,” ungkap Dian.

Keberhasilan tersebut tak lepas dari sinergi lintas sektor, terutama antara regulator, lembaga keuangan, akademisi, dan pemerintah daerah dalam memperkuat inklusi dan literasi keuangan syariah di berbagai wilayah. 

Dian juga menyoroti Jawa Timur sebagai salah satu provinsi dengan ekosistem keuangan syariah paling aktif di Indonesia. Menurutnya, dukungan dari ribuan pesantren, jutaan santri, serta pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) halal menjadi kekuatan besar dalam mendorong ekonomi berbasis syariah. ”Pertumbuhan ekonomi syariah di Jawa Timur sangat kuat, karena didukung oleh pondasi sosial dan pendidikan yang mapan. Tahun ini, Jawa Timur berhasil meraih 10 penghargaan Anugerah Adinata Syariah 2025, yang menunjukkan kontribusi besar daerah ini terhadap penguatan kesejahteraan sosial dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” terang Dian.

Winardi juga mengatakan, penyelenggaraan IIFS 2025 memiliki makna yang sangat penting. Karena menjadi wadah untuk memperkuat sinergi, kolaborasi, serta inovasi di sektor keuangan syariah. Pihaknya meyakini bahwa ekonomi dan keuangan syariah memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan, sejalan dengan semangat pembangunan ekonomi daerah yang terus digalakkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Momentum kegiatan ini semakin istimewa, karena juga sekaligus dilaksanakan seminar tematik yang menghadirkan para narasumber dengan topik-topik menarik dan seremonial penandatanganan beberapa kerja sama strategis. 

Pertama, penandatanganan kerja sama layanan keuangan dengan Rumah Sakit Aisyah Bojonegoro sebagai wujud dukungan perbankan syariah terhadap penguatan sektor kesehatan berbasis nilai-nilai islami. Kedua, penandatanganan kerja sama layanan keuangan syariah dengan Pondok Pesantren Lirboyo Kediri sebagai langkah nyata dalam mendorong kemandirian ekonomi pesantren. Dan ketiga, Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Cash Waqf Linked Deposit (CWLD) dengan Rumah Wakaf Indonesia dan Gerakan Wakaf Indonesia yang diharapkan dapat memperkuat gerakan sosial ekonomi berbasis wakaf sebagai instrumen pembangunan berkelanjutan. 

CWLD sendiri merupakan sebuah instrumen inovatif dari perbankan syariah yang menggabungkan fungsi investasi dan sosial. CWLD memungkinkan nasabah berinvestasi dalam deposito, lalu keuntungan dari bagi hasilnya secara otomatis disalurkan sebagai wakaf uang untuk program sosial yang bermanfaat. Contohnya, Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang telah dilakukan dengan Rumah Wakaf Indonesia. Nantinya dana wakaf yang terkumpul melalui CWLD itu akan digunakan untuk bantuan modal usaha bagi para pelaku usaha entrepreneur kopi di wilayah Kota Surabaya. Kemudian, PKS dengan Gerakan Wakaf Indonesia untuk program budidaya pisang cavendish. ”Kami meyakini bahwa kolaborasi-kolaborasi ini tak hanya akan memperluas ekosistem keuangan syariah, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi masyarakat Jawa Timur dan Indonesia pada umumnya,” tegasnya.

Sebagai Bank Pembangunan Daerah, Bank Jatim berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dan OJK dalam memperluas akses serta memperkuat ekosistem keuangan syariah. ”Kami percaya, sinergi antara regulator, pelaku industri, Pemerintah Daerah, dan masyarakat akan menjadi kunci utama dalam mewujudkan visi besar Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia. Melalui forum ini, kami berharap akan lahir berbagai gagasan, kolaborasi, dan inovasi yang dapat mempercepat transformasi dan penguatan industri keuangan syariah nasional, serta memberi manfaat nyata bagi masyarakat luas, khususnya di Jawa Timur,” terang Winardi.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak juga menyatakan, bahwa Bank Jatim harus punya level of commitment yang tinggi untuk mengembangan produk syariah yang ada di Unit Usaha Syariah Bank Jatim. ”IIFS ini adalah satu bukti, satu momentum untuk meneguhkan komitmen Bank Jatim yang turut mengembangkan fungsinya yang harus maju, harus all out, karena potensi ekonomi syariah masih sangat besar. Upaya mendorong inklusi syariah ini sebenarnya bukan hanya khusus terjadi di Jawa Timur saja, tapi seluruh Indonesia. Melihat pemaparan data OJK, sebenarnya ada growth yang baik (perbankan syariah), tapi memang ruangnya masih besar. Nah ruang yang besar itu, artinya masih bisa dioptimalkan,” tutupnya. (rinto)


Caption: Indonesia Islamic Finance Summit (IIFS) 2025, Workshop OJK Jawa Timur bersama Bank Jatim, di Kantor Pusat Bank Jatim. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dukung Kemajuan Dunia Pendidikan, Bank Jatim Teken MoU dengan UT Surabaya

SURABAYA|Onlinebidik.Com  - Dalam rangka memperluas jalinan sinergitas, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) bersama dengan Universitas Terbuka (UT) Surabaya telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) tentang Penyediaan Layanan Perbankan dan Tridharma Perguruan Tinggi di Bidang Perbankan. MoU tersebut diteken oleh Direktur IT, Digital, dan Operasional Bank Jatim Zulhelfi Abidin dan Rektor UT Mohamad Yunus, di Gedung UT Surabaya, pada Sabtu (17/5/2025).  Adapun kegiatan ini juga bertepatan dengan peresmian gedung baru UT yang juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK) Pratikno dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak. Zulhelfi menjelaskan, ruang lingkup rencana kerja sama yang akan dilakukan oleh Bank Jatim dan UT Surabaya mencakup beberapa hal. Antara lain penyediaan jasa layanan perbankan serta penyelenggaraan pendidikan, penelitian, ...

Dongkrak Pertumbuhan UMKM, Bank Jatim Salurkan KUR dalam Kegiatan Kampoeng Kreasi 2025

SURABAYA|Onlinebidik.Com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) terus mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Timur melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).  Hal tersebut dibuktikan melalui penyerahan KUR Bank Jatim dalam kegiatan Pameran Produk Kreativitas dan Inovasi Desa The 6th Pameran Kampoeng Kreasi (PAKASI) Tahun 2025 yang diselenggarakan di Royal Plaza Surabaya, pada Kamis (29/5/2025).  Penyerahan KUR dengan total Rp 800 juta itu, dilakukan secara simbolis oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Direktur Kepatuhan Bank Jatim Umi Rodiyah kepada dua nasabah Bank Jatim. Umi menjelaskan, penyaluran kredit tersebut merupakan salah satu upaya Bank Jatim untuk mendukung program Kampoeng Kreasi demi memperkuat pemberdayaan masyarakat desa di Jawa Timur. Diakui Umi, Bank Jatim memang berkomitmen untuk terus mendukung program pemerintah, khususnya dalam rangka memperluas akses pembiayaan kepada usaha pr...

Gubernur Khofifah Optimis BUMDes Mampu Jadi Motor Penggerak Kemandirian dan Kesejahteraan Masyarakat Desa di Jatim

SURABAYA|Onlinebidik.Com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membuka Pameran Kampoeng Kreasi (PAKASI) Tahun 2025, di Royal Plaza Surabaya, pada Kamis (29/5/2025). PAKASI merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur (DPMD Jatim), yang di tahun ini penyelenggaraan keenam dengan mengusung tema Akselerasi Pertumbuhan yang Inklusif dan Berkelanjutan Dalam Rangka Penguatan Ketahanan Pangan. Kegiatan ini diselenggarakan mulai 29 Mei hingga 1 Juni 2025. PAKASI 2025 menghadirkan 66 stan dari DPMD kabupaten/kota se-Jawa Timur, serta partisipasi dari DPMD Kalimantan Selatan. Kegiatan ini juga melibatkan perguruan tinggi untuk mendampingi program pengembangan kapasitas desa, khususnya di sektor pangan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Gubernur Khofifah mengatakan, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) berperan sebagai pilar penting dalam memperkuat ekonomi desa. Untuk itu, desa harus bisa memperluas pasar pe...