Gubernur Khofifah Optimis BUMDes Mampu Jadi Motor Penggerak Kemandirian dan Kesejahteraan Masyarakat Desa di Jatim
SURABAYA|Onlinebidik.Com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membuka Pameran Kampoeng Kreasi (PAKASI) Tahun 2025, di Royal Plaza Surabaya, pada Kamis (29/5/2025).
PAKASI merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur (DPMD Jatim), yang di tahun ini penyelenggaraan keenam dengan mengusung tema Akselerasi Pertumbuhan yang Inklusif dan Berkelanjutan Dalam Rangka Penguatan Ketahanan Pangan. Kegiatan ini diselenggarakan mulai 29 Mei hingga 1 Juni 2025.
PAKASI 2025 menghadirkan 66 stan dari DPMD kabupaten/kota se-Jawa Timur, serta partisipasi dari DPMD Kalimantan Selatan. Kegiatan ini juga melibatkan perguruan tinggi untuk mendampingi program pengembangan kapasitas desa, khususnya di sektor pangan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Gubernur Khofifah mengatakan, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) berperan sebagai pilar penting dalam memperkuat ekonomi desa. Untuk itu, desa harus bisa memperluas pasar pemasaran produk unggulannya melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.
“Sehingga kekayaan yang ada di desa bisa kembali dinikmati oleh warga desa dan desa menjadi mandiri” sebutnya.
“Alhamdulillah berdasarkan data Desa Center Jawa Timur per 31 Desember 2024, terdapat 6.756 BUMDes dengan 11.251 unit usaha, termasuk 610 BUMDes yang mengelola unit usaha wisata,” imbuhnya.
Melihat data tersebut, maka Gubernur Khofifah optimis BUMDes mampu menjadi motor penggerak kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa.
Apalagi menurutnya, banyak kesempatan untuk mendapatkan pendampingan dari berbagai insitusi, baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), kampus, dan private sector. Artinya institusi tersebut, nantinya akan menjadi bagian yang bisa memberikan penguatan kemampuan manajemen bagi lahirnya inovasi dan kreativitas produk yang diinisiasi.
“Tentu kita semua berharap bahwa pertemuan ini akan menjadi pertemuan yang memberikan produktifitas bagi kita semua, InsyaAllah bisa membawa program yang semakin memberikan manfaat bagi kita semua,” katanya.
“Saya hari ini didampingi Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) yang hadir, ada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Koperasi dan UKM, Bappeda, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, serta Dinas Peternakan. InsyaAllah kolaborasi ini semakin mengokohkan komitmen kita,” tegasnya.
Selain itu, Gubernur Khofifah juga menyebut desa sebagai pilar utama ekonomi dan pangan daerah. Berdasarkan Keputusan Menteri Desa PDTT No. 400 Tahun 2024, jumlah Desa Mandiri di Jawa Timur terdapat sebanyak 4.019 desa.
“Jawa Timur memiliki lebih dari 4.000 desa mandiri, tertinggi secara nasional. Ini membuktikan, bahwa desa-desa kita mampu menjadi motor utama dalam mewujudkan kedaulatan pangan,” ujarnya,
Lebih lanjut disampaikannya, Jatim juga mencatat sejumlah capaian di sektor pangan, provinsi ini surplus hampir 500 ribu ekor sapi potong, 526 ribu kambing, dan 1.717 kerbau. Di sektor tanaman pangan, produktivitas tebu di Bondowoso mencapai 20 ton per hektar.
“Sementara padi tetap menjadi komoditas unggulan dengan produktivitas tertinggi nasional sejak tahun 2020,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah juga mengajak pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) desa untuk ‘naik kelas’ dengan cara meningkatkan kualitas produk lewat kreativitas dan inovasi.
Melalui kegiatan ini, lanjutnya, dapat menjadi komitmen bersama menciptakan ekosistem UMKM untuk lebih produktif dan mampu menemu kenali pasar.
“Alhamdulillah PAKASI keenam yang diselenggarakan sampai 1 Juni, harapannya kita, panjenengan semua yang punya booth di sini bisa saling melihat produk di kawan booth sebelahnya untuk bisa meningkatkan inovasi dan kreativitas masing-masing produk,” kata Khofifah.
“Lewat pertemuan di event ini juga bisa saling diskusi, saling cari informasi, saling membuka ruang pasar masing-masing. Sangat memungkinkan produk tertentu dibutuhkan didaerah lain. Jadi kerja sama antar daerah bisa lebih produktif lagi,” paparnya.
Khofifah menambahkan, pentingnya mengenali potensi produk untuk meningkatkan nilai tambah produk. Harapannya, mampu memperluas pasar pemasaran produk unggulannya melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.
“Inovasi dan kreativitas ini penting sekali, karena biasanya nilai tambah ada di inovasi dan kreatifitas baru. Dan, pasar kita InsyaAllah di dalam dan luar negeri tetap terbuka dengan sangat baik,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Khofifah membeberkan keberhasilan Pemprov Jatim dalam misi dagang Jatim dengan Kaltim pada 8 Mei lalu. Dilaporkan berhasil mencatatkan transaksi final sebesar Rp 1 triliun lebih.
“Alhamdulillah kita laksanakan misi dagang di Balikpapan. Selama kami menjabat Gubernur, tanggal 8 Mei itu pecah telor tembus Rp 1 triliun lebih,” ungkapnya
“Jadi tetaplah semangat para pelaku UMKM, panjenengan tetap punya market yang besar. Tapi bahwa inovasi, kreativitas, peningkatan kualitas produk, menemu kenali selera pasar juga tetap harus dilakukan,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur (DPMD Jatim) Budi Sarwoto melaporkan PAKASI merupakan pameran tahunan produk kreativitas dan inovasi desa yang telah menjadi etalase badan kemandirian ekonomi desa di Jatim.
“Di tahun keenam ini, kami hadir dengan semangat baru dalam rangka penguatan ketahanan pangan,” kata Budi.
“PAKASI menampilkan kekuatan ekonomi desa berbasis lokal secara inklusif dan kolaboratif. Tentu butuh kolaborasi semua pihak untuk mengembangkan desa sebagai poros ekonomi baru. InsyaAllah kedepannya kita bisa bangun poros ekonomi dimulai dari desa,” imbuhnya.
Direktur Politeknik Keuangan Negara STAN Evy Mulyani mengatakan, STAN telah menjalin kemitraan strategis dengan Pemprov Jatim dan menjadikan BUMDes sebagai ujung tombak penggerak ekonomi desa.
“Kami optimis pengelolaan BUMDes bisa menjadi penggerak ekonomi desa serta mewujudkan ketahanan pangan,” kata Evy.
“Kedepannya kami terus berkomitmen bekerja sama dan menjadikan ini sebagai titik tolak untuk memperkuat ketahanan melalui inovasi berbasis desa,” pungkasnya.
Sebagai informasi, telah dilaksanakan penyerahan Bantuan Zakat Produktif, KUR dan PROKESRA oleh Gubernur Jawa Timur didampingi Wakil Ketua Baznas Jatim Masnuh, Direktur Kepatuhan Bank Jatim, dan Direktur Pemasaran Bank BPR.
Dilanjutkan penyerahan SK BUMDes kepada Ketua Forum BUMDes dan BUMDesma, serta penyerahan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) BUMDes, Jatim Puspa, dan Desa Berdaya 2025 oleh Gubernur Jawa Timur didampingi Kepala DPMD Jatim.
Di akhir, Gubernur dan Direktur PKN STAN didampingi oleh Kepala DPMD Jatim juga melakukan penandatanganan MoU antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Politeknik Keuangan Negara STAN tentang Kerja sama Pendidikan, Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia di Jawa Timur.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Timur juga mengunjungi booth pameran, sekaligus menyapa pelaku UMKM dan masyarakat yang hadir. (rinto)
Caption: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada pelaku UMKM.
Komentar
Posting Komentar